Senin, 10 Februari 2014

makanan khas sumatera barat



Masakan Sumatera Barat

 masakan rendang


padang.....
Masakan Sumatera Barat adalah jenis kuliner yang berkembang di provinsi sumatera barat Produk kuliner Sumatera Barat merupakan salah satu yang dikenal luas di Indonesia dan disebut juga dengan istilah Masakan Minangkabau yang diperkenalkan oleh para perantau Minangkabau dari berbagai daerah di Sumatera Barat. Terdapat banyak resep dan variasi masakan Sumatera Barat berdasarkan daerah, kota atau kabupatennya, antara lain Bukittinggi, Padang, Padang Panjang, Payakumbuh, Solok, Batusangkar, Agam, Dharmasraya dan sebagainya. Meskipun beraneka ragam masakan Minangkabau bukan hanya berasal dari kota Padang, Masakan Sumatera Barat telah terlanjur dikenal masyarakat awam dengan sebutan Masakan Padang. Masakan Sumatera Barat dikenal banyak menggunakan santan dan daging, memiliki rasa pedas dari penggunaaan bumbu dan rempah-rempah.

Kue-kue tradisional Sumatra barat


Karak kaliang




1. Asam Padeh
Asam Padeh merupakan masakan yang bercita rasa asam dan pedas. Bumbunya lazim menggunakan asam jawa, cabe dan berbagai racikan bumbu lainnya. Bahan utamanya biasanya menggunakan berbagai jenis ikan seperti tongkol, kakap, atau tuna.

Asam Padeh (sumber: forum.detik)

2. Rendang
Rendang adalah masakan tradisional bersantan dengan daging sapi sebagai bahan utamanya. Masakan khas dari Sumatera Barat, Indonesia ini sangat digemari di semua kalangan masyarakat baik itu di Indonesia sendiri ataupun di luar negeri. Selain daging sapi, rendang juga menggunakan kelapa(karambia), dan campuran dari berbagai bumbu khas Indonesia di antaranya Cabai (lado), lengkuas, serai, bawang dan aneka bumbu lainnya yang biasanya disebut sebagai (Pemasak). Rendang memiliki posisi terhormat dalam budaya masyarakat Minangkabau. Rendang memiliki filosofi tersendiri bagi masyarakat Minang Sumatra Barat yaitu musyawarah, yang berangkat dari 4 bahan pokok, yaitu:
  • Dagiang (Daging Sapi), merupakan lambang dari Niniak Mamak (para pemimpin Suku adat)
  • Karambia (Kelapa), merupakan lambang Cadiak Pandai (Kaum Intelektual)
  • Lado (Cabai), merupakan lambang Alim Ulama yang pedas, tegas untuk mengajarkan syarak (agama)
  • Pemasak (Bumbu), merupakan lambang dari keseluruhan masyarakat Minang.



3. Ayam Pop
Ayam Pop adalah makanan khas Sumatera Barat yang menggunakan bahan utama ayam, air kelapa dan santan. Selain bahan-bahan tadi, ayam pop menggunakan bumbu bawang putih, jaeh dan garam. Cara pengolahan ayam pop adalah dengan melumurkan ayam dengan jeruk nipis dan bumbu halus, lalu dimasukan ke dalam santan dan air kelapa yang sudah dipanaskan. Ayam pop biasanya dihidangkan dengan cabe merah dan sayur pucuk ubi.

Ayam Pop (sumber: kitabmasak)

4. Itiak Lado Hijau
Itiak Lado Hijau atau yang dikenal dengan Itiak Lado Mudo adalah gulai daging bebek muda yang dilumuri cacahan cabe hijau. Saking banyaknya porsi cabe, seolah-olah kita melihat daging bebek muda itu “berendam” dalam cabe. Itiak Lado Hijau adalah masakan tradisional khas Koto Gadang, Kabupaten Agam. Keadaan cuaca Bukittinggi yang berhawa sejuk membuat Itiak Lado Hijau menjadi makanan yang dapat menghangatkan badan selain rasanya yang sangat lezat.

Itiak Lado Hijau (sumber: baltyra)

5. Dendeng
Dendeng adalah daging yang dipotong tipis menjadi serpihan yang lemaknya dipangkas, dibumbui dengan saus asam, asin atau manis dengan dikeringkan dengan api kecil atau diasinkan dan dijemur. Hasilnya adalah daging yang asin dan semi-manis dan tidak perlu disimpan di lemari es. Dendeng adalah contoh makanan yang diawetkan. Di Sumatera Barat, pengolah dendeng dibagi dua, satu dendeng kering dan satunya dendeng basah. Dendeng kering biasanya diolah lagi dengan menggunakan cabe merah, kita kenal dengan sebutan Dendeng Balado. Sedangkan dendeng basah biasanya digunakan sebagai bahan untuk membuat masakan Dendeng Batokok yang sangat terkenal itu.(**)

Dendeng (sumber: blogspot)

Sumber: Dari berbagai sumber, 2011 di daerah dan blog2 dari yang lain,,,,,

semoga bisa di  nikmati.....



Tidak ada komentar:

Posting Komentar